Kembali ke Titik Nol
Thursday, April 7, 2016
agama,
Al Quran,
hadits,
hutang,
Kembali ke titik nol,
kktn,
melunasi hutang,
saptuari,
sedekah
Edit
Buku "Kembali ke Titik Nol"" karya mas Saptuari Sugiharto merupakan buku yang menceritakan bagaimana perjalanan hidup mas saptu dan teman-temannya dalam menghadapi masalah yang dihadapinya
Sebagian besar masalah mas Saptu dan teman-temanya mempunyai ciri khas yang sama dan menonjol bagi saya pribadai dan juga teman-teman, "UTANG"
Perputaran uang yang beredar saat ini sangat banyak sekali dan sebagian besar uang yang beredar tersebut adalah uang yang didapatkan dari hutang, apakah hutang dari antar rekan bisnis, dari orang tua, dari teman SMA, dari Bank, dari kartu kredit, dan yang paling parah adalah dari rentenir
Kesamaan dari UTANG itu adalah satu "UTANG Harus dibayar" jika tidak dibayar maka denda atau pinalti yang akan menanti
oh, ternyata yang benar adalah utang, bukan hutang dan arti dari hutang itu adalah
- uang yang dipinjam dari orang lain
- kewajiban membayar kembali apa yang sudah diterima
Cukup jelas kan apa itu Utang.
Utang biasanya mengandung riba, apa itu riba. Secara singkat riba itu adalah bunga, jadi jika meminjam uang sebesar Rp. 2000 tapi harus mengembalikan sebesar Rp. 2200. ada bunga sebesar 200 rupiah
Dalam agama Islam ini tidak boleh, karena dari sisi pemberi utang dan penerima utang akan memberi efek yang tidak baik
- Riba akan menumbuhkan kecintaan dan ambisi terhadap harta pada diri peminjam atau pelaku riba
- Riba akan menghilangkan perasaan kasihan kepada orang yang membutuhkan bantuan sehingga memunculkan sifat individualisme yang tidak mau tahu tentang kesusahan orang lain
- Riba akan membuat kaum faqir (peminjam) merasa berdosa dan tidak tenang sekalipun ia tahu bahwasanya itu tidak diperbolehkan
- Riba akan membuat pihak peminjam atau orang yang membutuhkan merasa terdzholimi karena ia merasa tidak ada yang membantunya
- Riba akan membahayakan akhlak dan jiwa, karena kebanyakan orang yang berkecimpung di dalamnya adalah orang yang berjiwa kikir, berfikir pendek, dan sifat-sifat tidak terpuji lainnya
- Riba akan menghancurkan kehidupan masyarakat karena masyarakat yang menerapkan system riba maka itu adalah cermin dari masyarakat yang individualis dan terkotak-kotak. Satu sama lain tidak ada yang saling membantu dan meringankan yang lainnya kecuali jika ada motivasi di belakangnya barulah mereka akan saling membantu.
- Riba akan membentuk suatu kelompok masyarakat yang berleha-leha karena sistem ini akan membuat hartanya berkembang tanpa harus bersusah payah (Mauqifus Syari’ah minal masorif al islamiyah, Abdullah al ubbady hal.117)
- Riba akan menyebabkan permusuhan di dalam masyarakat (Taudhihul ahkam 4/7).
- Riba akan menghancurkan sifat ta’awwun sesama anggota masyarakat.
Cukup banyak kan pengaruh riba tersebut? Pengaruh riba saya copy dari sini
Lalu bagaimana menghadapi tentang riba ini? Bagaimana melunasi hutang yang banyak ribanya?
Buku kembali ke titik nol akan memberikan pencerahan tentang bagaimana anda dan juga saya (yang sedang berusaha untuk lepas dari utang-utang) untuk mempelajari bagaimana keluar dari jeratan riba.
Silahkan kirimkan nama dan alamat ke sms/wa 0811131242
Terima kasih
0 Response to "Kembali ke Titik Nol"
Post a Comment