Menjadi merdeka
Hari-hari ini rasa untuk menjadi orang yang merdeka semakin bergejolak, tidak bisa ditahan, apalagi
melihat dan membaca orang-orang yang merdeka memperoleh kelebihan daripada yang belum merdeka. Saya
hanya bisa nganan, yah iniliah tanda2 orang yang tidak mampu, hanya bisa ngiri dan nganan sambil
memlihat, mengagumi dan mencibir orang2 yang sudah merdeka. Rumput tetangga selalu lebih hijau daripada
rumput dihalaman rumah saya (eh blom punya ding rumahnya), tapi beginilah manusia seperti saya ini.
Kenapa? kenapa mau merdeka jika dengan tidak merdeka pun semua kebutuhanmu bisa terpenuhi, apa yang kamu
inginkan bisa kamu dapatkan dengan usaha yang tidak terlalu berat? tinggal tunggu saja dengan sabar maka
kamu bisa mendapatkannya, enak kan? iya tho? manteb tho?
Tapi coba lihat orang-orang yang merdeka itu, mereka merdeka melakukan kegiatan yang mereka sukai buat
tanpa harus terikat dengan orang lain, hanya kepada tuhan mereka harus memepertanggungjawabkan apa yang
mereka lakukan, bukan kepada orang2 yang duduk dipojokan dibatasi oleh dinding yang menjulang, pintu
yang terbuka sedikit untuk melihat kepada para bawahannya apakah mereka sudah melakukan tugasnya atau
belum.
Bukan, bukan itu yang saya inginkan, itu sama saja saya masih terjajah, terjajah secara pribadi dan
mental, karena saya msih terbelenggu di kotak2 yang diawasi oleh mereka2 yang ada dibalik dinding2 itu
yang suka melihat dan mengatur apa yang saya lakukan disini. Tapi saya kasihan juga sama yang duduk
dibalik dinding itu, karena dia juga diawasin oleh atasannya yang memperhatikan dari jauh apa yang dia
kerjakan.
Menjadi orang yang merdeka adalah impian setiap saya,tapi merdeka setiap orang bisa berbeda2, tergantung
persepsinya.
melihat dan membaca orang-orang yang merdeka memperoleh kelebihan daripada yang belum merdeka. Saya
hanya bisa nganan, yah iniliah tanda2 orang yang tidak mampu, hanya bisa ngiri dan nganan sambil
memlihat, mengagumi dan mencibir orang2 yang sudah merdeka. Rumput tetangga selalu lebih hijau daripada
rumput dihalaman rumah saya (eh blom punya ding rumahnya), tapi beginilah manusia seperti saya ini.
Kenapa? kenapa mau merdeka jika dengan tidak merdeka pun semua kebutuhanmu bisa terpenuhi, apa yang kamu
inginkan bisa kamu dapatkan dengan usaha yang tidak terlalu berat? tinggal tunggu saja dengan sabar maka
kamu bisa mendapatkannya, enak kan? iya tho? manteb tho?
Tapi coba lihat orang-orang yang merdeka itu, mereka merdeka melakukan kegiatan yang mereka sukai buat
tanpa harus terikat dengan orang lain, hanya kepada tuhan mereka harus memepertanggungjawabkan apa yang
mereka lakukan, bukan kepada orang2 yang duduk dipojokan dibatasi oleh dinding yang menjulang, pintu
yang terbuka sedikit untuk melihat kepada para bawahannya apakah mereka sudah melakukan tugasnya atau
belum.
Bukan, bukan itu yang saya inginkan, itu sama saja saya masih terjajah, terjajah secara pribadi dan
mental, karena saya msih terbelenggu di kotak2 yang diawasi oleh mereka2 yang ada dibalik dinding2 itu
yang suka melihat dan mengatur apa yang saya lakukan disini. Tapi saya kasihan juga sama yang duduk
dibalik dinding itu, karena dia juga diawasin oleh atasannya yang memperhatikan dari jauh apa yang dia
kerjakan.
Menjadi orang yang merdeka adalah impian setiap saya,tapi merdeka setiap orang bisa berbeda2, tergantung
persepsinya.
0 Response to "Menjadi merdeka"
Post a Comment